
Siapa sangka, dunia ekonomi bisa berubah secepat itu? Kelompok negara BRICS—Brazil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan—bersiap menghadapi Amerika Serikat dalam perang tarif yang bisa mengubah peta perdagangan global. Dengan ancaman tarif 100% dari Presiden AS, Donald Trump, BRICS harus memutar otak untuk melawan strategi “America First” yang sedang digulirkan.
Apa yang Terjadi dengan BRICS dan Amerika?
Pada akhir November 2024, Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% terhadap negara-negara BRICS jika mereka mencoba menggantikan dolar AS dengan mata uang lain dalam perdagangan internasional . Ancaman ini muncul setelah BRICS menunjukkan minat untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, sebuah langkah yang dianggap sebagai tantangan langsung terhadap dominasi ekonomi Amerika.
Mengapa BRICS Ingin Mengurangi Ketergantungan pada Dolar?
BRICS, yang mewakili hampir 40% dari populasi dunia dan sekitar 25% dari PDB global, merasa bahwa ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional membuat mereka rentan terhadap kebijakan moneter Amerika. Langkah untuk mengurangi ketergantungan ini bertujuan untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih adil dan seimbang.
Apa Dampaknya Jika Tarif 100% Diterapkan?
Jika tarif 100% benar-benar diterapkan, biaya barang dari negara-negara BRICS akan meningkat tajam di pasar AS. Hal ini dapat menyebabkan inflasi di Amerika dan mengganggu rantai pasokan global. Selain itu, negara-negara BRICS mungkin akan membalas dengan tarif serupa, memperburuk ketegangan perdagangan dan mempengaruhi perekonomian global secara keseluruhan .
Apa Langkah yang Bisa Diambil BRICS?
Untuk menghadapi ancaman ini, BRICS dapat mempertimbangkan beberapa strategi:
-
Diversifikasi Pasar: Mencari pasar alternatif di luar Amerika untuk produk mereka.
-
Penggunaan Mata Uang Lokal: Memperkuat penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan antarnegara anggota BRICS.
-
Kerja Sama Ekonomi Lebih Lanjut: Memperdalam integrasi ekonomi di dalam kelompok BRICS untuk menciptakan ketahanan terhadap tekanan eksternal.
Apa Kata Para Ahli?
Menurut Stephen Innes, seorang mitra pengelola di SPI Asset Management, ancaman tarif 100% menunjukkan pendekatan agresif Amerika dalam kebijakan perdagangannya. “Ini adalah tawaran yang keras dari Trump untuk memulai negosiasi,” katanya. Namun, ia juga menambahkan bahwa langkah ini dapat memperburuk hubungan perdagangan dan ekonomi global .
Apa Selanjutnya?
Perang tarif antara BRICS dan Amerika Serikat bisa menjadi titik balik dalam hubungan perdagangan global. Dengan semakin banyak negara yang bergabung dengan BRICS, seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand, kelompok ini semakin kuat dan berpengaruh. Bagaimana Amerika akan merespons? Akan ada lebih banyak ketegangan, atau malah tercipta kesepakatan baru yang menguntungkan semua pihak? Hanya waktu yang akan menjawab.
Kesimpulan
Perang tarif antara anggota BRICS dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa ekonomi global sedang mengalami perubahan besar. Dengan ancaman tarif 100% dari Amerika, BRICS harus berpikir cerdas dan strategis untuk melindungi kepentingan ekonominya. Langkah-langkah yang diambil BRICS akan menentukan arah perdagangan global di masa depan.